Tentu Allah yang sembuhkan dan juga berkat berobat di Bekam Batam Ruqyah Batam Bengkel Manusia Indonesia www.bekam.or.id dan www.ruqyah.or.id.
Nama saya Agus. Saya bekerja di sebuah perusahaan perkapalan di Singapura. Dulu sebelum dibekam, kepala saya sakitnya luar biasa.
Kalau sudah sakit kepala saya minum obat sampai dua strip (dua papan). Lama-lama khawatir juga karena sudah hampir satu tahun saya seperti ini.
Kebetulan saya punya teman yang pernah dibekam. Bekamnya di Bengkel Manusia. Kaget juga waktu bilang Bengkel Manusia.
Ada juga tho Bengkel Manusia celetuk saya kepada teman saya itu. Dia cerita kalau pernah sakit kepala, namun tidak parah seperti saya.
Saya dengarin saja cerita teman saya itu. Ngeri-ngeri juga dengar kepalanya dibekam. Maklum, saya belum pernah dibekam soalnya.
Lagian kalau dengar darah, mata saya jadi kunang-kunang. Munglin paranoid sayanya. Terus saya tanya dia, berapa kali dibekam, pakai apa, bagaimana prosesnya, dllnya?
Dia bilang, dirinya sudah beberapa kali bekam dan rutin bekam setiap bulannya. Lalu saya minta informasi alamatnya di mana? Dia jawab di daerah Anggrek Sari Batam Center.
Akibat rasa sakit kepala yang sudah lama dan aneh menurut saya ini, mendorong rasa ingin tahu dan penasaran saya. Setelah diceritain teman itu, saya jadi kepikiran.
Bener enggak ya? Malam harinya saya mencoba membuka website Bengkel Manusia www.bekam.or.id. Saya baca-baca isinya website itu.
Membaca sebagian artikel timbul rasa takut, ngeri, dan khawatir juga. Di situ ada kalimat sayatan, darah, dan sebagainya.
Ya, setelah beberapa artikel saya baca, penasaran ingin bekam itu semakin kuat. Besoknya saya telepon dan meminta penjelasan detailnya.
Akhirnya saya disuruh datang ke klinik. Sampai klinik masih was-was juga karena bicara darah itu bagi saya ngeri rasanya.
Setelah diskusi selama 20 menitan saya mencoba menyakinkan hati saya sendiri. Mau tidak mau saya harus coba karena saya tidak ingin tersiksa sakit kepala seperti ini.
Bismillah. Akhirnya saya memberanikan diri untuk diterapi. Saya diminta baca doa dan sholawatan. Setelah dikop sekitar tiga menitan terus disayat (gores).
Hah, ternyata rasanya geli-geli gatal begitu. Enak juga. Kop dipasang lagi selama tiga menit. Dalam mangkuk-mangkuk bekam mengumpul darah hitam, pekat, dan sangat kental.
Berangsur-angsur badan saya yang tadinya berat dan kaku di bagian leher dan pundak jadi ringan. Saya pun bisa menghela nafas panjang dan dalam-dalam.
Mata saya jadi terang rasanya. Ada sensasi kenyamanan dan kenikmatan yang luar biasa dan belum pernah saya alami sebelumnya. Plong dan nyaman sekali rasanya.
Beberapa kali kop ditempel, disedot, dan dikeluarkan darahnya. Rasanya badan saya jadi enteng dan enak. Kepala saya yang tadinya berat jadi ringan.
Ya beda sekali sama sebelum dibekam. Perasaan saya jadi riang dan bertanya-tanya kok bisa begitu ya? Sekitar 25 menitan saya dibekam.
Selama proses, beberapa kali saya diperlihatkan isi dalam mangkuk bekam itu. Saya tidak tahu apa itu analisisnya.
Bapak yang mengobati saya bilang itu adalah sel darah merah yang sudah rusak. Saya hanya manggut-manggut dan liyep-liyep serasa dibuai.
Karena selama bekam, sesuatu yang membuat berat di badan, tengkuk, punggung dan kepala seperti tercerabut. Saya sempat ketiduran juga selama duduk di kursi selama proses bekam berlangsung.
Selesai dibekam saya pun dibangunkan. Ternyata sebentar saja ya bekamnya, kata saya. Rupanya di awal waktu, rasa takut dan khawatir itu hanya bayangan saja.
Ngeri dan was-was itu hanya imajinasi di kepala saya saja. Alhamdulillah sakit kepala saya sudah hilang dan saya tidak tergantung lagi dengan obat-obatan itu lagi.
Begitulah pengalaman saya sebelaum dan sesudah dibekam. Alhamdulillah saya sekarang rutin berbekam. Saya pun ajak keluarga, teman-teman, kerabat, saudara, dan siapa saja untuk bekam. Karena memang hasilnya terbukti dan nyata.