Sel darah merah, (red blood cell, RBC, erythrocyte) merupakan jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang.
Bagian dalam sel darah merah terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru dan oksigen akan dilepaskan saat sel darah merah melewati pembuluh kapiler.
Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.
Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan (Hillman and Finch, 1996).
Kepingan sel darah merah manusia memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan ketebalan 2 µm. Ukuran ini lebih kecil daripada sel-sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia. Sel darah merah normal memiliki volume sekitar 9 fL (9 femtoliter).
Sekitar sepertiga dari volume diisi oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul hemoglobin. di mana setiap molekul membawa 4 gugus heme. Orang dewasa memiliki 2-3 x 1013 sel darah merah setiap waktu. Wanita memiliki 4-5 juta sel darah merah per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta.
Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah merah yang lebih banyak. Sel darah merah terkandung di darah dalam jumlah yang tinggi dibandingkan dengan partikel darah yang lain.
Misalnya sel darah putih yang hanya memiliki sekitar 4000 - 11000 sel darah putih dan platelet yang hanya memiliki 150.000 - 400.000 di setiap mikroliter dalam darah manusia.
Pada manusia, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai peran untuk mengantarkan lebih dari 98 % oksigen ke seluruh tubuh. Sedangkan sisanya terlarut dalam plasma darah.
Sel darah merah dalam tubuh manusia menyimpan sekitar 2,5 gram besi, mewakili sekitar 65 % kandungan besi di dalam tubuh manusia (Hoffbrand, 2001). Sel darah merah secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks yang mengandung gugus heme.
Di mana dalam golongan heme tersebut, atom besi akan tersambung secara temporer dengan molekul oksigen (O2) di paru. Kemudian molekul oksigen ini akan di lepas ke seluruh tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah.
Hemoglobin di sel darah merah juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2 dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh.
Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah. Myoglobin, sebuah senyawa yang terkait dengan hemoglobin, berperan sebagai pembawa oksigen di jaringan otot.
Sel darah merah juga melepaskan senyawa S-Nitrosothiol saat hemoglobin terdeoksigenasi. Ia juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang kekurangan oksigen.
Sel darah merah juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri. Hemoglobin di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan membran sel patogen dan membunuhnya. (Dinukil dari Buku Cara Cerdas Atasi Radikal Bebas karya dr. Wahyudi Widada, M.Ked).