Sebisa mungkin mereka beramal sebanyak-banyaknya pada bulan Ramadan yang mulia ini. Khusus umat muslim yang mampu mengerjakan umrah saat bulan Ramadan, ada kesempatan untuk mendapatkan keistimewaan yang sangat luar biasa.
Selain pahalanya dilipatgandakan oleh Allah, umrah pada bulan puasa ini pahalanya seperti haji bersama Nabi Muhammad. Boleh dikatakan, setelah mereka umrah akan mendapatkan nilainya haji besar (haji akbar).
Ibadah ini bisa dikerjakan pada awal, pertengahan, atau akhir Ramadan. Menurut hadis Nabi Muhammad, umrah pada bulan Ramadan itu sangat dianjurkan dan sangat besar keutamaannya.
Hal ini menjadi pemantik umat muslim dari seluruh dunia untuk berlomba-lomba menunaikan ibadah ini. Alasannya, Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan berkah dan pahala yang diberikan berlipat-lipat.
Selain pelipatgandaan amal selama bulan puasa, mengerjakan amal di tanah suci Madinah dan Makkah Arab Saudi akan diberikan nilai pahala yang berbeda dibandingkan beribadah di tempat lain.
Jika mereka beribadah di Masjid Nabawi Madinah maka akan memeroleh pahala 1.000 kali lipat. Sedangkan mereka yang beribadah di Masjdil Haram Makkah pahalanya akan dilipatkan menjadi 100.000 kali lipat.
"Barangsiapa yang melakukan ibadah umrah pada bulan Ramadan maka nilai pahalanya sama seperti pergi haji bersamaku (Nabi Muhammad)," ujar Muhammad Nuruddin dalam tausiahnya kepada puluhan jemaah asal biro travel Nettour Batam di Jabal Uhud Madinah, Selasa (31/7/2012) lalu.
Nuruddin menyebutkan, keutamaan lain pada Ramadan terdapat malam yang sangat menggembirakan, yaitu malam Lailatul Qadar. Setiap muslim yang beribadah dengan ikhlas dan benar pada malam itu akan diberikan kemuliaan seperti beribadah selama 1.000 bulan.
Sehingga selama Ramadan berlangsung, kesempatan beribadah harus dimaksimalkan sebaik mungkin.
"Nabi Muhammad bersabda bahwa salat satu kali di Masjidil Haram sama dengan salat 100.000 rakaat. Jika umat muslim beribadah di tanah suci, tinggal mengalikan dengan 1.000 dan 100.000 kali ditambah pelipatgandaan pahala selama ibadah puasa," urai Nuruddin.
Di tanah suci ini, lanjut Nuruddin, kenikmatan beribadah tidak bisa terukur dengan harta dan tertandingi di tempat lain. Sebagai contoh, jika umat muslim menunaikan salat Tarawih, mereka akan mendengarkan para imam besar membacakan surat dalam alquran dengan nada sangat merdu dan khidmat.
Sehingga jika mendengarkan lantunannya akan merasakan suasana syahdu dan hati lebih tenteram.
"Lantunan bacaan imam masjid, semisal Syaikh Abdurrahman Ash Shudais, Syaikh Suud al Shuraim, atau yang lain sangat merdu. Suasana di tanah suci sangat nyaman dan tercipta suasana khusyuk untuk melakukan proses ibadah apapun," jelasnya.
Untuk itu, kata Nuruddin, siapa pun umat muslim yang belum mendapat kesempatan menunaikan ibadah umrah pada bulan Ramadan ini disarankan bersabar dan banyak berdoa.
Mengingat permintaan visa umrah khusus Ramadan di tanah suci sangat tinggi. Sedangkan mereka yang memiliki harta cukup tetapi belum berangkat umrah dianjurkan banyak merenung dan meningkatkan pemahaman keislamannya. (Catatan Kecil Perjalanan Umrah 1433 H / 2012 M)